LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA
PELUANG

Di
Susun oleh:
Nama :
Furqon Faizah
NIM : 1101070012
Prodi /Kelas : pend. Biologi / 3B
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
PELUANG
I.
TUJUAN
·
Untuk
mengetahui peluang munculnya jenis kelamin betina atau jantan dengan
menggunakan koin
·
Untuk
mengetahui peluang munculnya fenotipe pada persilangan monohibrid dengan
menggunakan kancing baju (2 warna)
·
Untuk
mengetahui peluang munculnya berbagai macam fenotipe pada persilangan dihibrid
dengan menggunakan kancing baju (4 warna)
II.
DASAR
TEORI
Untuk
mengetahui sesuatu yang belum jelas akan kebenarannya sering di gunakan kata
kemungkinan atau peluang. Contohnya siswa yang menghadapi UN tentu ia menghadapi
kemungkinan antara lulus dan tidak. Sebuah tim yang bermain sepak bola juga
akan menghadapi kemungkinan antara menang atau kalah. Dan juga jika seseorang
melempar uang logam ke atas, disitu juga terdapat kemungkinan munculnya salah
satu sisi apakah terlentang atau terlungkup. Dan begitu juga seorang ibu yang
melahirkan juga menghadapi kemungkinan seorang anak yang muncul apakah anaknya
laki-laki atau perempuan dan masih banyak lagi contoh yang lainnya. (
Suryo,1990 :154)
Dalam
Genetika, peluang tersebut mempunyai peranan yang penting. Contohnya : tentang
pemindahan gen dari orang tua ke gamet-gamet, jenis dari spermatozoa yang
dibuahi sel telur dan berkumpulnya kembali gen-gen dalam zigot sehingga muncul
berbagai kombinasi. (Suryo, 1990: 154)
Dasar-dasar
Teori Kemungkinan:
·
|
Yakni : K
(x) = 

Keterangan
:
K
= kemungkinan/ peluang
K(x)
= peluang/ kemungkinan dari peristiwa x
X
= peristiwa/ kejadian yang diharapkan
Y
= peristiwa yang tidak diharapkan
Misalnya :
Jika kita melempar uang logam, maka kemungkinan yang muncul
dapat berupa angka atau gambar, maka kemungkinannya adalah:
K angka = angka = 1 = ½


Dan kemungkinan seorang ibu melahirkan anak laki-laki :


Laki-laki+perempuan
1+1
·
Peluang
terjadinya dua peristiwa atau lebih yang masing-masing berdiri sendiri sama
dengan hasil perkalian dari besarnya peluang utuk masing-masing peristiwa
tersebut. (Suryo, 1990:157)
|
Misalnya
peluang 4 anak dalam keluarga mempunyai kemungkinan berseling yaitu laki-laki,
perempuan, laki-laki, perempuan:
Diketahui
kemungkinan lahirnya anak laki-laki dan anak perempuan itu sama ½ maka peluang
dari peristiwa tersebut adalah ½ x 1/2 x ½
x ½ = ¼
·
Peluang
dari 2 peristiwa atau lebih yang saling mempengaruhi sama dengan jumlah peluang
untuk tiap peristiwa tersebut
|
Kemudian
percobaan dengan kancing baju adalah untuk mengetahui kemungkinan yang terjadi
pada persilangan monohibrid dan persilangan dihibrid.
Persilangan
dengan menggunakan satu sifat beda disebut dengan persilangan monohibrid. Pada
persilangan ini dihasilkan 4 kombinasi pada keturunan dengan perbandingan 3:1 .
pada persilangan ini berlaku Hukum Mendel 1 atau sering disebut dengan hukum
segregasi yang berbunyi “ pada pembentukan gamet, gen yang merupakan pasangan
akan disegregasikan ke dalam dua sel anak” (Tjan Kiau Nio, 1991: 32). Sehingga
pada praktikum kali ini diharapkan pada percobaan dengan kancing baju yang
berwarna merah untuk sifat lonjong dan warna kuning untuk sifat bulat akan menghasilkan
F2 yang memiliki perbandingan fenotipe lonjong (kancing merah): bulat (kancing
kuning) 3:1
Persilangan dihibrid yang merupakan pewarisan dua pasang
sifat itu diawasi oleh dua pasang gen yang yang terletak pada dua kromosom yang
berlainan. Persilangan ini sesuai dengan Hukum Mendel II yakni “the law of
independent assortment of genes” atau hukum pengelompokan gen secara bebas.
(Suryo,1990:95) dan memiliki rasio fenotip 9:3:3:1 yang merupakan hasil yang
khas diperoleh dari penyilangan-penyilangan antara individu-individu yang
heterozigitik untuk dua pasang gen, apabila pasangan-pasangan gen tersebut terletak pada dua kromosom yang
berlainan. ( Tjan Kiauw Nio,1991:44) Sehingga pada praktikum kali ini
diharapkan percobaan yang dilakukan dengan menggunakan kancing baju dengan 4
warna yaitu merah untuk sifat lonjong, kuning untuk sifat bulat, hijau untuk
sifat halus dan putih untuk sifat keriput akan menghasilkan F2 yang memiliki
rasio fenotip 9:3:3:1 sesuai dengan Hukum Mendel II.
III.
ALAT
DAN BAHAN
·
Kancing
baju 4 warna (hijau,putih,merah,kuning)
·
Koin
·
Alat
tulis
·
Gelas
plastik
IV.
CARA
KERJA
Ø Koin
1. Menyiapkan koin dengan 2 sisi yang
berbeda yaitu angka dan gambar
2. Menentukan betina dan jantan pada 2
sisi koin tersebut, yaitu betina dengan angka dan jantan dengan gambar
3. Melempar koin itu ke atas, dan
setelah jatuh mencatat apakah jantan atau betina dari simbol angka atau gambar
sampai 100 kali
4. Menghitung dengan analisis
chi-kuadrat
Ø Monohibrid
1. Menyiapkan 2 kancing baju yang
berbeda warna, merah menunjukkan sifat lonjong
dengan genotipe M- dan kuning menunjukkan sifat bulat dengan genotipe mm
2. Kemudian melepaskan kancing baju
tersebut sehingga terbagi menjadi 2 dan memisahkan ke 2 gelas sehingga 2 gelas
itu berisi merah dan kuning yang sama banyaknya yang di sebut dengan F1
3. Dari F1 tersebut kemudian, mengambil
1 kancing baju dari gelas yang satu dan 1 kancing baju dari gelas yang satunya,
kemudian membaca arti dari hasil tersebut dan mencatat hasil berupa
genotipe-nya
4. Menghitung dengan analisis
chi-kuadrat
5. Membuat bagan persilangan
Ø Dihibrid
1. Menyiapkan kancing baju 4 warna yaitu
merah untuk sifat lonjong, kuning untuk bulat, hijau untuk halus dan putih
untuk keriput
2. Membagi kancing baju itu
masing-masing menjadi 2 bagian dan meletakkan pada gelas plastik sehingga pada
masing-masing gelas itu terdapat 4 warna sebagai F1
3. Mengambil 1 kancing dari tiap-tiap
gelas kemudian membaca hasilnya dan mencatat
genotipe-nya, seperti itu terus sampai kancing dalam gelas itu habis
4. Menganalisis dengan chi-kuadrat
5. Membuat bagan persilangan untuk
mengetahui perbandingan fenotipe-nya
V.
HASIL
PRAKTIKUM
1) Koin ( untuk menentukan jantan dan
betina)
♀ = angka
♂ = garuda
Ø Tabel Perbandingan
|
Jantan
|
Betina
|
Jumlah
|
Jumlah individu yang diawasi
|
47
|
53
|
100
|
Jumlah individu yang diharapkan
|
50
|
50
|
100
|
Jumlah individu yang diharapkan :
·
Jantan
= ½ x 100 =50
·
Betina
= ½ x 100 =50
Ø Derajat Kebebasan = K-1
= 2-1
= 1
Ø Analisis chi-kuadrat
x²= ∑ 

x²=



x²=
+


x²=
+


x²= 0,18 + 0,18
x²= 0,36
Apabila dibandingkan dengan tabel chi-kuadrat, maka hasil
tersebut menunjukkan menerima hipotesis nol dengan taraf kepercayaan 95% karena
0,36 < 3,84. Dan hasil ini sesuai dengan harapan.
2) Monohibrid
Merah = M- (lonjong)
Kuning = mm (bulat)
Ø Tabel
Perbandingan
|
M-
|
Mm
|
Jumlah
|
Jumlah
individu yang di amati
|
62
|
18
|
80
|
Jumlah
individu yang diharapkan
|
60
|
20
|
80
|
Individu yang diharapkan =
M- = ¾ x 80 = 60
mm= ¼ x 80 = 20
Ø Derajat kebebasan = K-1
= 2-1
= 1
Ø Analisis chi-kuadrat
x²= ∑ 

x²=



x²=
+


x²=
+


x²= 0,067 + 0,2
x²= 0,267
Apabila dibandingkan dengan tabel chi-kuadrat, maka hasil
tersebut menunjukkan menerima hipotesis nol dengan taraf kepercayaan 95% karena
0,267 < 3,84. Dan hasil ini sesuai dengan Hukum Mendel 1
Ø Diagram
Persilangan
P MM X mm

F1 Mm X Mm

F2 3M-
= 3 merah
Mm = 1
kuning
3) Dihibrid
Merah = M-
Kuning = mm
Hijau = A-
Putih = aa
Ø Tabel
Perbandingan
|
M-A-
|
M-aa
|
mmA-
|
Mmaa
|
Jumlah
|
Jumlah
individu yang di amati
|
25
|
7
|
5
|
3
|
40
|
Jumlah
individu yang di harapkan
|
22,5
|
7,5
|
7,5
|
2,5
|
40
|
Jumlah individu yang diharapkan :
M-A- = 9/16 x 40 =
22,5
M-aa = 3/16 x 40 = 7,5
mmA- = 3/16 x 40 = 7,5
mmaa = 1/16 x 40 = 2,5
Ø Derajat kebebasan = K – 1
= 4-1
= 3
Ø Diagram Persilangan
P lonjong halus X bulat keriput

F1 MmAa X MmAa


Aa = 3 M-aa


aa
= 1 mmaa
jadi rasio fenotipe nya :
lonjong halus : lonjong keriput : bulat halus : bulat keriput
9 : 3 : 3 : 1
Ø Analisis chi-kuadrat
x²= ∑ 

Dari perhitungan diatas maka:
X2 =
+
+ 





=
+
+
+ 




=
+
+
+




=
0,2778+ 0,033 + 0,833 + 0,1
=
1,2438 / 1,24
Jika
dibandingkan dengan tabel chi-kuadrat, maka hasil tersebut menunjukan menerima
hipotesis nol dengan taraf kepercayaan 95% karena 1,241 < 7,82. Dan hasil
tersebut sesuai dengan Hukum Mendel II
VI.
PEMBAHASAN
Peluang merupakan peristiwa yang
diharapkan. Yaitu pebandingan antara peristiwa yang diharapkan itu dengan semua
peristiwa yang mungkin terjadi pada suatu objek. (Wildan, 2003 :
117).
Pada
percobaan pertama dilakukan dengan menggunakan koin untuk mengetahui peluang
munculnya laki-laki atau perempuan pada individu. Percobaan ini dilakukan
dengan melempar koin ke atas kemudian setelah jatuh akan muncul angka atau
gambar, sebelumnya di tentukan permisalan terlebih dahulu misalnya sisi yang
angka untuk betina dan sisi yang gambar untuk jantan. Maka setelah dilempar
kemudian muncul angka berarti dicatat sebagai munculnya individu betina begitu
seterusnya sampai 100 kali, maka dari percobaan yang dilakukan sisi yang angka
muncul 53 kali yang menunjukkan individu betina dan sisi gambar muncul 47 kali
yang menunjukkan munculnya individu laki-laki, hasil ini sesuai dengan yang
diharapkan karena hasil yang di harapkan dari masing-masing individu adalah 50,
dan derajat kebebasanya adalah 1, kemudian setelah di analisis dengan
menggunakan chi-kuadrat menunjukkan menerima hipotesis nol dengan taraf
kepercayaan 95% karena hasil analisis yaitu 0,36 lebih kecil dari 3,84 sehingga
percobaan ini sesuai dengan harapan.
Kemudian pada
percobaan kedua menggunakan kancing baju untuk menguji persilangan monohibrid
dengan Hukum Mendel 1 yaitu hukum segregasi yang berbunyi “ pada
pembentukan gamet, gen yang merupakan pasangan akan disegregasikan ke dalam dua
sel anak” (Tjan Kiau Nio, 1991: 32). Untuk mengujinya digunakan kancing baju
warna merah dan warna kuning masing-masing 40 tangkup untuk kemudian di buka
kancingnya dan di pisahkan pada dua gelas sebagai F1 sehingga pada
masing-masing gelas itu terdapat jumlah kancing baju warna merah dan warna
kuning sama banyak, lalu praktikan mengambil secara acak dari gelas yang satu
dan yang satunya lagi kemudian dipasangkan, barulah kemudian di baca sifat
fenotipe yang muncul setelah sebelumnya di tentukan merah untuk sifat lonjong
dan kuning untuk sifat bulat, lalu setelah dihitung hasil yang diperoleh untuk
sifat lonjong (kancing warna merah) dengan genotipe M- adalah 62 dan sifat
bulat (kancing warna kuning) dengan genotipe mm adalah 18 sedangkan individu
yang diharapkan untuk yang bergenotipe M- adalah 60 dan untuk yang bergenotipe
mm 20, maka dari hasil tersebut maka kemungkinan yang muncul menunjukkan sesuai
dengan hukum Mendel 1 sehingga memiliki perbandingan fenotipe 3:1 dan memiliki
derajat kebebasan 1 dan setelah di analisis dengan chi-kuadrat menunjukkan
menerima hipotesis nol yang berarti tidak menyimpang dari hukum Mendel 1.
Kemudian pada percobaan yang ketiga untuk menguji
peluang yang muncul pada persilangan dihibrid juga digunakan kancing baju
dengan 4 warna yang berbeda yang menunjukkan adanya dua sifat beda. Pada
praktikum ini digunakan warna merah untuk sifat lonjong, kuning untuk bulat,
hijau untuk halus dan putih untuk keriput. Langkah pertama menyediakan 20
tangkup masing-masing kancing baju kemudian di lepas dan disediakan 4 gelas
plastik lalu warna merah dan kuning di campur sehingga masing-masing dari dua
gelas mendapat jumlah kancing baju yang sama (merah dan kuning) dan pada gelas
yang dua diberi kancing baju warna hijau dan putih dengan jumlah yang sama
kemudian mengambil secara acak dari masing-masing gelas dan di baca sesuai
permisalan sebelumnya, sehingga hasilnya adalah 25 untuk yang bergenotipe M-A-,
7 untuk yang bergenotipe M-aa, 5 untuk yang bergenotipe mmA- dan 3 untuk yang
bergenotipe mmaa sehingga diperoleh perbandingan fenotipe 9:3:3:1 sesuai dengan
hasil persilangan dihibrid dan setelah di analisis dengan chi-kuadrat hasilnya
menerima hipotesis nol yang berarti tidak menyimpang dari Hukum Mendel II.
Maka dari berbagai hasil percobaan tersebut
menunjukkan peluang yang muncul semuanya sesuai dengan harapan.
VII.
KESIMPULAN
·
Peluang
merupakan peristiwa yang diharapkan. Yaitu pebandingan antara peristiwa yang diharapkan itu dengan semua
peristiwa yang mungkin terjadi pada suatu objek.
·
Percobaan
dengan melempar koin untuk mengetahui kemungkinan dari munculnya jenis
laki-laki atau perempuan pada suatu individu memperoleh hasil 50% untuk
masing-masing, sehingga sesuai dengan yang diharapkan.
·
Percobaan
dengan kancing baju (2 warna) menunjukkan perbandingan fenotipe 3:1 dan setelah
di analisis dengan chi-kuadrat hasilnya menerima hipotesis nol yang berarti
sesuai dengan Hukum Mendel I
·
Percobaan
dengan kancing baju (4 warna) menunjukkan adanya perbandingan fenotipe 9:3:3:1
dan setelah di analisis dengan chi-kuadrat hasilnya adalah 0,36 karena lebih
kecil dari tabel chi-kuadrat 7,82 menunjukkan percobaan ini sesuai dengan Hukum
Mendel II
VIII.
DAFTAR
PUSTAKA
-
Kiauw Nio, Tjan. 1991. Genetika Dasar. Bandung : Insitut
Teknologi Bandung
-
Sisunandar. 2011. Penuntun Praktikum Genetika. Purwokerto : Universitas Muhammadiyah
Purwokerto
-
Suryo. 1990. Genetika Manusia. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
-
Yatim Wildan. 2003. Genetika. Bandung : Tarsito
No comments:
Post a Comment