LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
KROMATOGRAFI PIGMEN MATA DROSOPHILA
Di
Susun oleh:
Nama :
Furqon Faizah
NIM : 1101070012
Prodi /Kelas : pend. Biologi / 3B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
KROMATOGRAFI PIGMEN MATA DROSOPHILA
I.
TUJUAN
·
Untuk mengetahui
adanya pigmen mata pada lalat buah (Drosophila
melanogaster)
·
Untuk mengetahui
variasi pigmen mata Drosophila dengan kromatografi kertas
·
Untuk menghitung
nilai Rf dari pigmen warna untuk masing-masing mutan Droshophila
II.
DASAR TEORI
Kromatografi merupakan teknik umum
yang digunakan untuk berbagai macam jenis pemisahan yang di dasarkan pada
sampel antara lain suatu rasa gerak yang berupa cair atau gas dan suatu rasa
diam yang bisa berupa padatan maupun cair.
Pada
kromatografi, komponen-komponen yang akan dipisahkan tersebut di bagi menjadi
dua fase yaitu fase mobil (bergerak) dan fase stasioner (tetap). Pada fase
mobil, suatu zat itu di alirkan menembus fase stasioner dengan menghanyutkan
komponen-komponen dari campuran sedangkan pada fase tetap/ stasioner dilakukan
dengan menahan komponen campuran.misalnya pada fase stasioner berupa kertas
saring atau gel dan fase mobilnya adalah eluen yang terdiri dari berbagai macam
pelarut.
Teknik
kromatografi merupakan teknik yang paling tua dan paling sederhana. Tapi
seiring berkembangnya pengetahuan maka teknik ini mengalami banyak kemajuan
misalnya pada kromatografi tekanan tinggi (HPLC) yang memiliki daya pisah yang
besar, kemudian kromatografi kolom, kromatografi dua dimensi, kromatografi fasa
gas, tapi kromatografi yang paling sederhana adalah kromatografi lapis tipis
dan kromatografi kertas yang akan digunakan pada praktikum kali ini.
Kromatografi
kertas adalah kromatografi yang fase diamnya merupakan lapisan tipis dan fase
geraknya mengalir disebabkan oleh permukaan kapiler, pada kromatografi ini fase diamnya berupa zat
cair, biasanya merupakan air yang tersuspensi pada serat dari selembar kertas saring
yang bermutu tinggi sehingga membentuk adanya kromatografi cair-cair.
Pada
kromatografi kertas ini, pigmen itu akan dipisahkan oleh campuran dari cairan
yang menyerap kertas saring secara lambat, sehingga kertas itu menjadi media
perantara untuk memisahkan pigmen-pigmen tersebut. Tekniknya bisa dilakukan
dengan 2 cara yakni pemisahan ke bawah dan pemisahan ke atas. Dengan teknik
tersebut akan memperoleh sebanyak 7 berkas tergantung pada pelarut yang
digunakan. Sebagian pigmen yang berupa bercak itu akan tampak dilihat dengan
mata telanjang, namun dengan bantuan sinar ultra violet semua bercak tersebut
akan bisa dilihat. Tujuh bercak tersebut berurutan dari awal ke akhir migrasi
adalah sebagai barikut:
Drosoptherin :
sebuah kelompk dengan 3 bercak berwarna kuning/ orange
Isoxanthopterin : bercak berwarna ungu yang terletak setelah
drosopterin / violet-blue
Xanthopterin : bercak green-blue
Sepraptein : bercak yellow-green
Setiap pigmen yang di amati dengan
kromatografi kertas memiliki tingkah laku yang khas yang di tandai dengan Rf.
Nilai Rf di peroleh dengan membagi jarak yang dilalui oleh berkas terlarut
dengan jarak yang di tempuh pelarut. Keduanya tersebut di ukur dari titik awal
dan nilai Rf beragam mulai dari 0 sampai 1. (Sisunandar,2012:49) Dapat ditulis
dengan rumus :
Rf=
a
B
Keterangan
: a = jarak yang dilalui oleh berkas terlarut
b= jarak yang di tempuh pelarut
III.
ALAT DAN BAHAN
Ø ALAT
·
2 kertas Whatman
No 1
·
Pensil
·
Penggaris
·
Pinset
·
Botol
kromatografi yang tingginya 25 cm
·
Gunting
·
Staples
·
Lampu ultra
violet
·
Jarum pentul
(penggerus)
Ø BAHAN
·
Larutan NBA (20
bagian n-butanol, 3 bagian asam asetat dan 7 bagian aquades)
·
Vaselin
·
Berbagai macam
mutan Drosophila dengan warna mata yang berbeda
IV.
CARA KERJA
·
Mengambil kertas
Whatman, kemudian menggaris 1 atau dua cm dari bawah
·
Menandai dengan
tanda titik di kertas Whatman sebanyak 4 titik
·
Menamai/ menandai
di masing-masing titik itu yaitu untuk mutan sepia: se, white: w, normal: +,
dan yellow: y
·
Mengambil 4 macam
mutan yaitu yellow, white, sepia dan normal,
kemudian memasukan ke botol dan membiusnya
·
Mengambil setiap
mutan 4 ekor kemudian memotong kepalanya
·
Menggerus mata
masing-masing mutan pada tanda titik yang sudah di tandai dengan nama
masing-masing mutan tersebut, dan menggerus mutan berikutnya di tempat yang
sama, sehingga tiap titik berisi 4 kapala mutan
·
Menggulung kertas
Whatman kemudian di staples bagian ujungnya sehingga berbentuk seperti tabung
·
Menempatkan
kertas Whatman itu kedalam botol kromatografi dengan pinset sehingga kertas tidak
tersentuh tangan, dan ujung kertas terbasahi larutan tapi tidak sampai ke titik
tempat mata mutan
·
Menunggu sampai
larutan naik ke atas kertas tapi jangan sampai ke ujung atas
·
Setelah larutan
naik ke atas, mengangkat kertas tersebut
·
Menandai batas
yang basah tersebut dengan pensil
·
Mengeringkan
kertas tersebut
·
Mengamati warna
yang muncul pada kertas Whatman tersebut dengan mata telanjang dan mencatat
hasilnya
·
Membuka staples
kemudian mengamati warna yang ada pada kertas tersebut dengan penyinaran ultra violet dan mencatat
hasilnya
V.
HASIL PENGAMATAN
1. Pengamatan dengan Mata Telanjang
Mutan
|
Drosoptherin
|
Isoxanthopterin
|
Xanthopterin
|
Seprapterin
|
Normal
|
++++
|
-
|
-
|
+
|
Sepia
|
++
|
-
|
-
|
++++
|
Yellow
|
-
|
-
|
-
|
-
|
White
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2. Pengamatan dengan Ultra Violet
Mutan
|
Drosoptherin
|
Isoxanthopterin
|
Xanthopterin
|
Seprapterin
|
Normal
|
++++
|
++++
|
++
|
-
|
Sepia
|
-
|
+++
|
++++
|
++++
|
Yellow
|
-
|
-
|
-
|
-
|
White
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3. Nilai Rf untuk setiap pigmen mata Drosophila
Jenis mutan
|
Jarak pigmen mata (a)
|
Jarak pelarut (b)
|
Nilai Rf (a/b)
|
Normal
|
1,117 cm
|
2,5 cm
|
0,4468 cm
|
Sepia
|
0,915 cm
|
2,5 cm
|
0,366 cm
|
Yellow
|
0
|
2,5 cm
|
0
|
White
|
0
|
2,5 cm
|
0
|
VI.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan
percobaan untuk mengamati adanya pigmen warna pada mata Drosophila dengan mengamatan menggunakan kromatografi kertas. Pada
droso[hila melanogaster terdapat dua tipe mata, yaitu mata majemuk dan mata
tunggal. Mata majemuk merupakan mata yang memiliki spesialisasi yang tinggi sebagai
penerima cahaya yang masing-masing tersusun dari 680-700 unit yang menyerupai
silinder yang biasa disebut omatidia. Sedangkan mata tunggal sering disebut
dengan mata ocelli yang berjumlah 3 buah berbentuk setitiga yang terletak di
bagian atas kepala. Maka cahaya yand datang akan di terima oleh lensa kemudian
di teruskan sepanjang rhaddome. Cahaya tersebut membawa perubahan kimia yang
kemudian menstimulasi retina.
Pada Drosophila terdapat dua pigmen
mata yakni pigmen mata merah yang disebut pterin dan pigmen mata coklat yang
disebut ommochrome. Dan pada pigmen retina ditemukan adanya 2 pigmen tersebut.
Maka perbedaan dari jumlah dan distribusi pigmen ini memberikan variasi yang
ada pada mutan Drosophila.
Pigmen mata dipengaruhi oleh banyak
gen, dan beberapa dari pigmen tersebut
dipengaruhi oleh adanya mata coklat, sedangkan pigmen mata yang lainnya
dipengaruhi oleh pigmen mata merah. Adanya granula protein juga penting untuk
melekatkan pigmen sehingga berkumpul dan dan menjadi ommatidia.
Pada praktikum kali ini setelah kertas
saring di angkat dari botol kromatografi pada saat di amati dengan mata biasa
tampak munculnya warna orange dari mata
mutan normal yang telah digerus yang menunjukkan adanya drosoptherin dan juga
terlihat adanya warna yellow green setelah warna orange yang menunjukkan adanya
warna seprapterin. Kemudian pada mutan sepia terlihat adanya warna orange yang
pendek yang menunjukkan adanya drosoptherin dan warna yellow green yang panjang
yang menunjukkan adanya seprapterin. Dan pada mutan white dan yellow tidak
nampak munculnya warna.
Kemudian pengamatan dengan sinar ultra
violet menunjukkan ada pada mutan normal, muncul warna orange yang panjang
yakni drosphterin, lalu juga muncul warna violet blue yang panjang menunjukkan
adanya isoxantherin kemudian juga muncul warna green blue yang pendek yakni
xanthopterin. Pada mutan sepia setelah di amati dengan sinar ultraviolet yang
nampak adalah warna violet blue yang panjang yang menunjukkan adanya
isoxanthopterin, warna green blue yang panjang yang merupakan xantophterin dan
warna yellaw green yang panjang juga yakni seprapterin. Dan untuk muta white
dan yellow tidak muncul warna apapun, hal ini terjadi karena mutasi warna putih, mencegah pelekatan pigmen
pada granula sehingga pigmen itu tidak berkumpul pada emmotidia dan akhirnya
muncul mata warna putih, dan untuk yang kehilangan warna coklat ommochrome akan
warna mata merah yang cerah. Dan yang kehilangan pigmen mata pterin (pada mutan
normal) akan muncul warna mata yang keruh seperti brown.
Setelah
dilakukan pengamatan, kemudian yang dilakukan adalah mencari nilai Rf, sehingga
hasil yang diperoleh adalah Rf untuk mutan normal adalah 0,4468 cm dan untuk
panjang pigmen atau nilai Rf mutan sepia adalah 0,366 cm
VII.
KESIMPULAN
·
Kromatografi
merupakan teknik umum yang digunakan untuk berbagai macam jenis pemisahan yang
di dasarkan pada sampel
·
Pada Drosophila melanogaster terdapat 2
pigmen mata yaitu pigmen mata merah (pterin) dan pigmen mata coklat
(ommochrome)
·
Pada mutan normal
yang bermata merah terdapat pigmen drosophterin, isoxantherin, dan xanthopterin
·
Pada mutan sepia
terdapat pigmen isoxanthtopterin, xanthopterin dan seprapterin
·
Pada mutan white
dan yellow tidak terlihat adanya pigmen warna yang muncul
·
Nilai Rf untuk
mutan normal adalah 0,4468 cm dan untuk panjang pigmen atau nilai Rf mutan
sepia adalah 0,366 cm
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
·
Kiauw Nio, Tjan. 1991. Genetika Dasar. Bandung : Insitut Teknologi
Bandung
·
Sisunandar. 2011. Penuntun Praktikum Genetika. Purwokerto : Universitas Muhammadiyah
Purwokerto
·
Suryo. 1990. Genetika Manusia. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
No comments:
Post a Comment